Anak Bajang Menggiring Angin 
Sejak penerbitannya yang pertama, buku Anak Bajang Menggiring Angin ini sangat disukai para pembaca. Oleh banyak pengamat sastra, buku ini dianggap sebagai kisah wayang yang bernilai sastra. Pengarang menimba ilham penulisan buku ini dari kisah Ramayana, yang hidup dalam masyarakat Jawa.
Karena gaya bahasa sastranya yang khas, karena imajinasi simboliknya yang kaya, dan karena penggalian makna-makna filosofis yang dalam, buku ini tak dapat dianggap sebagai sekadar salah satu versi dari kisah Ramayana, melainkan sebagai penciptaan kembali kisah tradisional Ramayana ke dalam bentuk sebuah kisah sastra. Buku ini menampilkan suatu kisah, yang mengandung sesuatu kemustahilan, sesuatu yang asing bagi pengalaman biasa, sesuatu impian kosong bila dipandang dari kenyataan harian manusia. Tapi kekuatan dari karya sastra ini justru terletak dalam menampilkan impian-impian itu menjadi suatu jalinan kisah insani, yang membuat impian-impian itu tampil sebagai cita-cita yang dirindukan manusia. Siapa dapat memastikan : apakah kenyataan itu sesungguhnya impian dan impian itu justru sesungguhnya kenyataan? Karya sastra ini memberi harga yang mahal dan nilai yang tinggi terhadap impian manusia.
Antum suka cerita wayang (Jawa)? Tidak? Tidak mengapa. Aku cuma mau bilang kalau aku suka cerita wayang, kok. Tapi apa antum tau cerita wayang? Mungkin iya, kan, meskipun nggak terlalu detail? Yaaa Mau bagemana lagi, coba? Memang susah, kok, nyari anak muda yang bahkan ngaku orang Jawa yang segenerasi dengan aku, atau malah di bawahku, yang bisa apal sama tokoh-tokoh wayang sebanyak 1 kotak itu.Susah nemuin anak muda yang bisa njawab Kalanadah kalo ditanya apa nama kerisnya Gatotkaca. Itu sama
1. Rama is projecting his doubts to Sinta. I'm so sorry but he's so sick.2. Sinta is, basically, a victim of patriarchy.3. I want to punch all of Rahwana's faces, but first, please allow me to feel sorry for his love life.4. Dear Anoman and Trijata, just kiss already!5. Can i, like, marry Laksmana right now? He's so pure and all. I love him. :"

Garis besar cerita ini adalah cerita ramayana. Namun ceritanya tidak berfokus hanya pada cerita cinta Ramawijaya dengan Dewi Sinta. Di sini aku jadi tahu asal usul tokoh-tokoh di ramayana yang selama ini hanya kutahu namanya saja. Seperti Rahwana beserta balakurawanya, juga Anoman yang selama ini yang aku tahu hanya kesatria kera yang membantu Rama melawan Rahwana.Awalnya harus membaca pelan-pelan dan beberapa kalimat kuulangi untuk memahaminya. Karena emang nggak terbiasa dengan sastra klasik
Kalimat demi kalimat disusun secara puitis. Pemilihan kata atau diksi sungguh detail dan selektif. Pembaca dibawa mengarungi cakrawala imajinasi Sindhunata yang hampir tanpa batas. Pesan-pesan kehidupan dalam cerita ini sungguh mengena namun tidak menghakimi. Sungguh karya sastra yang luar biasa.
Karena novel ini bahasanya mendayu-dayu, izinkanlah saya mengulas dengan bahasa gaul:Yang bikin kesel1. Terlalu banyak nama. Susah ngapalinnya. Pas gak diinget-inget, eh muncul aja di halaman2 belakang. Males kan buka2 lagi ke depan...2. Rama yang plin-plan. Bro, lo berjuang buat ciwi, pas udah dapet, lo malah nanya "lo suka beneran gak ama gue?" Repot ya sama cowok kayak gini.3. Sinta yang menye2. Udah tau mau diselametin, pake acara pembuktian cinta segala. Panjang deh ceritanya. Gak mikir
Sebagai orang yg suka sekali dg cerita pewayangan, karya sindhunata ini tak bisa saya lewatkan. Gaya penceritaannya begitu ngena dan mudah dicerna bagi saya yg sejak kecil akrab dg cerita wayang baik Mahabharata atau ramayana.Kali ini, kisah ramayana yg cenderung datar mampu dihidupkan oleh sindhunata. Sudut pandang sindhunata bukan pada kisah rama sinta rahwana saja, melainkan tentang wanara yang rindu akan kesempurnaan.
Sindhunata
Paperback | Pages: 363 pages Rating: 4.23 | 1189 Users | 130 Reviews

Specify Based On Books Anak Bajang Menggiring Angin
Title | : | Anak Bajang Menggiring Angin |
Author | : | Sindhunata |
Book Format | : | Paperback |
Book Edition | : | Special Edition |
Pages | : | Pages: 363 pages |
Published | : | 1983 by Gramedia Pustaka Utama |
Categories | : | Novels. Asian Literature. Indonesian Literature. Fiction. Classics |
Narrative As Books Anak Bajang Menggiring Angin
"Terimalah perhiasanku ini, Nak," kata Dewi Sukesi. Dan perempuan tua ini pun mengalungkan untaian kembang kenanga di dada Kumbakarna! Mendadak alam pun membalik ke masa lalu. Tanpa malu-malu. Jeritan kedukaan menjadi madah syukur sukacita. Bermain-main anak-anak bajang di tepi pantai, padahal kematian sedang berjalan mengintai-intai. Gelombang lautan hendak menelan anak-anak bajang, tapi dengan kapal kematian anak-anak bajang malah berenang-renang menyelami kehidupan. Hujan kembang kenanga di mana-mana, dan Dewi Sukesi pun tahu, penderitaan itu ternyata demikian indahnya. Di dunia macam ini, kebahagiaan seakan hanya keindahan yang menipu. Sukesi terbang ke masa lalunya, ke pelataran kembang kenanga. Ia tahu kegagalannya untuk memperoleh Sastra Jendra ternyata disebabkan oleh ketaksanggupannya untuk menderita. Ia rindu akan kebahagiaan yang belum dimilikinya, dan karena kerinduannya itu ia malah membuang miliknya sendiri yang paling berharga, penderitaannya sendiri. Dan pada Kumbakarna lah kini penderitaan itu menjadi raja.Sejak penerbitannya yang pertama, buku Anak Bajang Menggiring Angin ini sangat disukai para pembaca. Oleh banyak pengamat sastra, buku ini dianggap sebagai kisah wayang yang bernilai sastra. Pengarang menimba ilham penulisan buku ini dari kisah Ramayana, yang hidup dalam masyarakat Jawa.
Karena gaya bahasa sastranya yang khas, karena imajinasi simboliknya yang kaya, dan karena penggalian makna-makna filosofis yang dalam, buku ini tak dapat dianggap sebagai sekadar salah satu versi dari kisah Ramayana, melainkan sebagai penciptaan kembali kisah tradisional Ramayana ke dalam bentuk sebuah kisah sastra. Buku ini menampilkan suatu kisah, yang mengandung sesuatu kemustahilan, sesuatu yang asing bagi pengalaman biasa, sesuatu impian kosong bila dipandang dari kenyataan harian manusia. Tapi kekuatan dari karya sastra ini justru terletak dalam menampilkan impian-impian itu menjadi suatu jalinan kisah insani, yang membuat impian-impian itu tampil sebagai cita-cita yang dirindukan manusia. Siapa dapat memastikan : apakah kenyataan itu sesungguhnya impian dan impian itu justru sesungguhnya kenyataan? Karya sastra ini memberi harga yang mahal dan nilai yang tinggi terhadap impian manusia.
Itemize Books In Favor Of Anak Bajang Menggiring Angin
Original Title: | Anak Bajang Menggiring Angin |
ISBN: | 979686147x |
Edition Language: | Indonesian |
Rating Based On Books Anak Bajang Menggiring Angin
Ratings: 4.23 From 1189 Users | 130 ReviewsCriticize Based On Books Anak Bajang Menggiring Angin
mungkin justru dari status penulis yang rohaniwan itulah maka kisah ramayana mendapatkan tafsiran yang baru dan memikat dalam buku ini.di sini tokoh utamanya bukan rama, shinta atau laksamana, namun hanuman, makhluk yang senantiasa mendamba kepenuhannya sebagai manusia, tapi tidak diperkenankan dewa. hanuman tetap setengah manusia setengah kera dengan jiwa dari dewata.ini merupakan posisi 'perbatasan' yang juga sedang dihayati oleh seorang rohaniwan yang hidupnya di dunia tapi jiwanya bukanAntum suka cerita wayang (Jawa)? Tidak? Tidak mengapa. Aku cuma mau bilang kalau aku suka cerita wayang, kok. Tapi apa antum tau cerita wayang? Mungkin iya, kan, meskipun nggak terlalu detail? Yaaa Mau bagemana lagi, coba? Memang susah, kok, nyari anak muda yang bahkan ngaku orang Jawa yang segenerasi dengan aku, atau malah di bawahku, yang bisa apal sama tokoh-tokoh wayang sebanyak 1 kotak itu.Susah nemuin anak muda yang bisa njawab Kalanadah kalo ditanya apa nama kerisnya Gatotkaca. Itu sama
1. Rama is projecting his doubts to Sinta. I'm so sorry but he's so sick.2. Sinta is, basically, a victim of patriarchy.3. I want to punch all of Rahwana's faces, but first, please allow me to feel sorry for his love life.4. Dear Anoman and Trijata, just kiss already!5. Can i, like, marry Laksmana right now? He's so pure and all. I love him. :"

Garis besar cerita ini adalah cerita ramayana. Namun ceritanya tidak berfokus hanya pada cerita cinta Ramawijaya dengan Dewi Sinta. Di sini aku jadi tahu asal usul tokoh-tokoh di ramayana yang selama ini hanya kutahu namanya saja. Seperti Rahwana beserta balakurawanya, juga Anoman yang selama ini yang aku tahu hanya kesatria kera yang membantu Rama melawan Rahwana.Awalnya harus membaca pelan-pelan dan beberapa kalimat kuulangi untuk memahaminya. Karena emang nggak terbiasa dengan sastra klasik
Kalimat demi kalimat disusun secara puitis. Pemilihan kata atau diksi sungguh detail dan selektif. Pembaca dibawa mengarungi cakrawala imajinasi Sindhunata yang hampir tanpa batas. Pesan-pesan kehidupan dalam cerita ini sungguh mengena namun tidak menghakimi. Sungguh karya sastra yang luar biasa.
Karena novel ini bahasanya mendayu-dayu, izinkanlah saya mengulas dengan bahasa gaul:Yang bikin kesel1. Terlalu banyak nama. Susah ngapalinnya. Pas gak diinget-inget, eh muncul aja di halaman2 belakang. Males kan buka2 lagi ke depan...2. Rama yang plin-plan. Bro, lo berjuang buat ciwi, pas udah dapet, lo malah nanya "lo suka beneran gak ama gue?" Repot ya sama cowok kayak gini.3. Sinta yang menye2. Udah tau mau diselametin, pake acara pembuktian cinta segala. Panjang deh ceritanya. Gak mikir
Sebagai orang yg suka sekali dg cerita pewayangan, karya sindhunata ini tak bisa saya lewatkan. Gaya penceritaannya begitu ngena dan mudah dicerna bagi saya yg sejak kecil akrab dg cerita wayang baik Mahabharata atau ramayana.Kali ini, kisah ramayana yg cenderung datar mampu dihidupkan oleh sindhunata. Sudut pandang sindhunata bukan pada kisah rama sinta rahwana saja, melainkan tentang wanara yang rindu akan kesempurnaan.
0 comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.